Impian Seorang Nelayan
Artist: M Nasir
Burung Camar hinggap di jejari
Seorang nelayan sedang bermimpi
Mimpi tentang duyung
Mimpi tentang untung
Biduk hanyut dibawa ombak
Laut Cina Selatan
Dalam mimpi berkata sang duyung
"Wahai nelayan kau anak laut
Di sini tempatmu
Di sini rezekimu
Pengorbanan yang kau lakukan
Ada balasannya"
Mega mendong
Laut pun bergoncang
Nelayan tersentak biduk sesat haluan
Sang mentari terlindung
Pantai tak kelihatan
Tawakkal jalan akhirnya
Dalam pondok kecil beratap rumbia
Seorang ibu memandang hari muka
Sambil ia menyusukan bayi yang kehausan
Ufuk timur hilang dari pandangan
Wahai anak yang sedang menangis
Mungkin kini engkau tak mengerti
Bila kau dewasa dan pandai nanti
Pengorbanan ayahmu sayang
Jangan kau lupakanm
Seorang nelayan sedang bermimpi
Mimpi tentang duyung
Mimpi tentang untung
Biduk hanyut dibawa ombak
Laut Cina Selatan
Dalam mimpi berkata sang duyung
"Wahai nelayan kau anak laut
Di sini tempatmu
Di sini rezekimu
Pengorbanan yang kau lakukan
Ada balasannya"
Mega mendong
Laut pun bergoncang
Nelayan tersentak biduk sesat haluan
Sang mentari terlindung
Pantai tak kelihatan
Tawakkal jalan akhirnya
Dalam pondok kecil beratap rumbia
Seorang ibu memandang hari muka
Sambil ia menyusukan bayi yang kehausan
Ufuk timur hilang dari pandangan
Wahai anak yang sedang menangis
Mungkin kini engkau tak mengerti
Bila kau dewasa dan pandai nanti
Pengorbanan ayahmu sayang
Jangan kau lupakanm
Lagu di atas mengamit aku untuk menulis sesuatu..
Laut dan kisah nelayan bukan asing dalam hidupku. Stigma kehidupan para nelayan ibarat kais pagi makan pagi, kais petang makan petang masih terlekat dalam masyarakat. Teknologi moden masih tidak mampu menguasai keseluruhan dalam bidang pekerjaan mulia ini. Masih ramai yang menjadi nelayan pantai. Pernah tak kita menyelami hati dan impian para nelayan ini. Jiwanya besar, tenaganya kuat, semangat beraninya tinggi dalam menempuh badai dan taufan demi menghasilkan pendapatan diri. Atas usaha nelayan rezeki berlauk ikan, udang, sotong, ketam dan lainya dari laut dan sungai kita perolehi. Bayangkan tanpa nelayan, di mana kita perolehi sumber protein yang paling banyak untuk kita makan...? Janganlah hanya kita berduit, mudah sahaja kita menunjuk ikan mana yang kita sukai untuk santapan tanpa teringat jerit perit para nelayan menentang badai dan ombak. Untuk para nelayan tidak kira di mana berada, sekalong doa kesejahteraan untuk anda semua..
Tiada ulasan:
Catat Ulasan